Dinkes Solok Temukan Tiga Kasus Virus Rubella

Ilustrasi -Dok: CDN

AROSUKA – Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatra Barat, melalui Dinas Kesehatan, menemukan tiga kasus Congenital Syndrom Rubella (CSR) di wilayah setempat, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, satu di antaranya meninggal dunia, dua anak lainnya masih menjalani perawatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Sri Efianti, melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Aida Herlina, menyebutkan, satu bayi pengidap Rubella asal Kecamatan Pantai Cermin ini meninggal di RSUP M. Djamil Padang, pada 25 Januari 2018.

“Dia sudah terkena Rubella sejak masih dalam kandungan. Ini yang paling kita khawatirkan dan harus diantisipasi, penularan virus Rubella ke ibu hamil, karena bisa menularkan pada bayi yang dikandungnya,” ujarnya, Kamis (7/2/2019).

Secara medis, penyakit rubella menyerang para kaum ibu yang sedang hamil, dan hal itu berdampak langsung kepada janin yang dikandungnya, jika tidak diberikan vaksin.

Sementara dua anak lainnya, masing-masing MH berusia 3 tahun 2 bulan dan K berumur 6 tahun. MH, Balita Nagari Koto Anau ini mengalami gangguan bicara, dan saluran menuju jantung berlubang.

Sebelumnya, balita ini juga terkena mata katarak, namun sudah dilakukan operasi saat ia berusia 21 bulan. Untuk kondisi saluran menuju jantung yang berlubang sekitar 2 centimeter, sudah dianjurkan dokter untuk dioperasi, namun belum bisa dilakukan karena keluarga terkendala dana.

Sedangkan gadis kecil K, mengalami kebocoran jantung saat masih berusia tiga hari. Kemudian di usianya sudah beranjak 18 bulan ditemukan adanya kerusakan pada matanya (katarak).

Ia mengatakan, untuk mata sudah dilakukan operasi katarak, tetapi gadis kecil ini mengalami nasib kurang beruntung, karena saat dilakukan pemeriksaan, pendengarannya juga tidak berfungsi. Kini dia dibantu oleh alat bantu dengar, namun belum dilakukan terapi karena keterbatasan biaya.

Lihat juga...