PONTIANAK – Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kalimantan Barat cukup potensial. Terutama untuk bioenergi, yang bisa menjadi salah satu sumber energi pembangkit listrik ramah lingkungan di daerah tersebut.
“Potensi EBT terbesar yang ada saat ini berasal dari bioenergi. Kalbar lekat sekali dengan bioenergi. Luas lahan sawit di provinsi ini mencapai 1.312.517 hektare atau setara dengan 64 persen dari total lahan perkebunan yang ada,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalbar, Agung Murdifi, dalam Seminar Mendukung Implementasi Bioenergi Guna Memaksimalkan EBT untuk Kelistrikan Kalbar di Pontianak, Selasa (26/2/2019).
Besarnya potensi bioenergi di Kalbar, semestinya dioptimalkan, untuk memperoleh energi yang ramah lingkungan serta terjangkau bagi masyarakat. “Sejauh ini sudah ada pengembang yang membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik baik tenaga biomassa maupun biogas di Kalbar. Ada pembangkit listrik biomassa Rezeki di Siantan 10 MW dan excess biomass 3,5 MW di Ketapang. Ke depan harus terus dikembangkan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, upaya optimalisasi penggunaan EBT di Kalbar, selain akan membantu meningkatkan penggunaan bauran energi terbarukan secara nasional. Tentunya juga akan memberi manfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat di Bumi Khatulistiwa. “Untuk itu diperlukan perhatian dan keseriusan dari berbagai pihak, baik pemerintah, tokoh masyarakat maupun lembaga legislatif serta institusi terkait lainnya,” tandasnya.
Ketua Umum DPD MKI Wilayah Kalbar, Ariyanto Sardinata, menyataan, seminar sehari tersebut, sebagai upaya mendukung implementasi bioenergi untuk memaksimalkan EBT kelistrikan di Kalbar. “Harapan kami, seminar ini tidak saja memberikan pencerahan bagi para peserta, namun dapat diimplementasikan serta menjadi pengidentifikasian masalah dalam mencari solusi proses percepatan pembangunan kelistrikan di Kalbar. Semoga seminar yang digelar ini, memberi dampak positif bagi kebijakan yang bermuara pada regulasi yang tercerminkan dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik,” tuturnya.