Generasi Milenial di NTB Diminta tak Sebarkan Konten Negatif
Editor: Satmoko Budi Santoso
LOMBOK TENGAH – Sebagai upaya memerangi berita bohong atau hoaks yang semakin marak bertebaran di tengah masyarakat, terutama melalui media sosial, generasi muda milenial diminta tidak ikut-ikutan menyebarkan konten berita bohong dan berbau ujaran kebencian.
Hal tersebut disampaikan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Lingkar Permai, Kabupaten Lombok Tengah, Bahaidain, di acara diskusi ‘Upaya Menghentikan Hoaks dan Ujaran Kebencian Jelang Pilpres 2019 bagi Generasi Milenial’ di Gedung Dakwah, Masjid Agung Praya, Lombok Tengah, Kamis (21/2/2019).
“Sekarang berita hoaks berbau ujaran kebencian banyak bertebaran di media sosial. Apalagi di tahun politik, karena itu generasi milenial diminta lebih selektif dan diminta tidak ikut menyebarkan konten negatif,” kata Bahaidin.
Dikatakan, daripada sharing informasi negatif, generasi milenial lebih baik membagikan informasi yang bermanfaat dan berbau positif bagi masyarakat pengguna media sosial lain.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan pemahaman pada kaum milenial terkait hoaks dan ujaran kebencian yang sangat marak di media sosial. Mengingat anak muda milenial termasuk paling aktif di medsos dan harus menjadi pasukan paling depan menangkal dan melawan berita bohong.

“Tujuan kegiatan ini memberikan pemahaman tentang tipologi hoaks, bagaimana mencegah, menyikapi, sekaligus memberikan perlawanan,” ungkapnya.
Ahmad Jumaili, Ketua Lembaga Publikasi dan Informasi Ta’lif Wan Nasyr (LTN) Nahdlatul Ulama PCNU Lombok Tengah mengatakan, untuk melawan berita bohong, masyarakat dan anak muda milenial bisa melakukan dengan rajin komentar dan memperbanyak konten positif.