Jembatan Permanen Membantu Distribusi Hasil Pertanian Warga Sukabaru
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Jembatan di atas Sungai Way Pisang, yang selama bertahun tahun adalah jembatan gantung akhirnya diganti jembatan permanen. Keberadaan jembatan di Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan memberi kemudahan masyarakat setempat.
Jembatan dengan bentangan sepanjang 27 meter, lebar mencapai 5,20 meter tersebut, sudah bisa dilalui warga. Aris Kurniawan, salah satu warga yang bekerja sebagai penyedia jasa angkut kayu atau manol kayu, merasa terbantu keberadaan jembatan permanen.
“Jembatan yang sudah selesai dibangun bisa dimanfaatkan masyarakat untuk transportasi manusia, distribusi barang perkebunan dan pertanian, sekaligus menghemat pengeluaran untuk bahan bakar kendaraan,” terang Aris Kurniawan saat ditemui Cendana News, Kamis (21/2/2019).
Aris menyebut, penghematan sangat terasa karena Dia bisa membandingkan kebutuhannya, dari sebelum jembatan permanen selesai dibangun. Kendaraan roda dua yang mengangkut hasil pertanian jagung, kayu harus berjalan memutar dengan estimasi menghabiskan bahan bakar lebih banyak. Saat jembatan selesai dibangun, kendaraan pengangkut bisa berhemat bahan bakar, karena jarak tempuh lebih dekat.
Kemudahan akses transportasi juga dirasakan oleh warga di Trans Cilacap Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang. Saat akan menuju ke Pelabuhan Bakauheni, akses jalan yang terhubung dengan jembatan lebih mudah dan jarak tempuh lebih pendek.
Salah satu petani jagung, Suko Basuki, menyebut pembangunan jembatan beton tersebut memudahkan petani. Petani terbantu untuk melakukan mobilitas. Pada musim panen, kendaraan roda empat lebih mudah mendistribusikan hasil panen tanpa harus menyewa jasa manol jagung. “Karena kendaraan roda empat harus berjalan memutar jasa angkut atau manol jagung jadi alternatif meski petani harus mengeluarkan biaya ekstra,” terang Suko Basuki.