Kelezatan Iwel-iwel, Kue Tradisional Gurih dan Manis
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kue tradisional berbahan beras ketan merupakan salah satu penganan yang kerap dibuat.
Suyatinah (62) warga asal Yogyakarta yang kini menetap di Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan menyebut, beras ketan salah satunya bisa dibuat menjadi kue iwel-iwel. Kue tradisional tersebut diakuinya aslinya berasal dari Jawa Timur dan mulai dikenal saat sebagian warga asal Banyuwangi menetap di wilayah Lampung Selatan.
Suyatinah menyebut, mengenal proses pembuatan kue iwel-iwel tersebut saat membantu atau rewang pada salah satu tetangga. Kue iwel-iwel diakuinya memiliki sejarah hanya dibuat saat ada anggota keluarga lahir.
Sesuai asal mulanya ia mengaku, berdasarkan kisah turun temurun kue iwel-iwel berbahan ketan tersebut memiliki makna harapan orangtua pada anak yang baru dilahirkan.
Kue iwel-iwel bahkan disebutnya konon berasal dari bagian doa “rabbighfirli waliwalidayya” yang bermakna doa orangtua agar anak yang dilahirkan menjadi anak yang saleh dan berbaki kepada orangtua.

Suyatinah menyebut, harapan tersebut tersimbol dalam warna putih dan merah sebagai makna perpaduan antara ayah serta ibu dari sang anak. Makna lain sebutan kue tersebut juga berasal dari bahasa Jawa yang berarti “kemiwel” atau menggemaskan.
“Bayi yang baru lahir menjadi sebuah harapan bagi orangtua apalagi kelahiran pertama kali membawa kebahagiaan dengan harapan anaknya menggemaskan, membawa kegembiraan. Maka, dibuat kue iwel-iwel tersebut,” terang Suyatinah, saat ditemui Cendana News, Sabtu (2/2/2019).