Ketersediaan Air Bersih di Jakarta Belum Merata

Editor: Mahadeva

Anies optimistis, dalam waktu 10 tahun, seluruh warga Jakarta sepenuhnya mendapatkan akses air bersih. Di 2029, Dia yakin akses kekurangan air bersih dapat dikejar untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga Jakarta. “Jadi ke depan, ini proyeksi kita, dari kebutuhan kita 19 ribu liter per detik, yang ada 11 ribu liter per detik. Jadi diperlukan proses yang mencapai angka yang kita harapkan. Kalau proyeksi kita bisa memenuhi semua di 2029. 10 tahun kita membereskan ini,” tandasnya.

Anggota IV BPK RI, Rizal Djalil, menuturkan, mendukung rencana Gubernur DKI Jakarta untuk menyetop swastanisasi air. Masyarakat disebutnya, berhak mendapat pelayanan air bersih. “Kalau diperlukan audit oleh BPK, kami siap melakukan, sehingga hasil audit jadi pertimbangan gubernur mengambil keputusan cepat dan tepat,” paparnya dalam kesempatan yang sama.

Rizal berharap bantuan audit bisa mempercepat Anies memikirkan strategi terbaik, untuk mengambil tata kelola air di Jakarta. Sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.  Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan mengambil alih pengelolan air bersih di Ibu Kota Jakarta. Distribusi air masih belum merata sejak dikelola swasta pada 1997 silam. (Baca : https://www.cendananews.com/2019/02/pemprov-ambil-alih-pengelolaan-air-di-jakarta.html).

Lihat juga...