Ketika Sutopo, Penderita Kanker Stadium 4B Ikut Doakan Ibu Ani Yudoyono

Editor: Mahadeva

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho - Foto M Hajoran Pulungan

JAKARTA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, masih menjalani kemoterapi ke-delapan di RSPAD Jakarta.

Namun, Dia masih sempat mengirimkan doa untuk kesembuhan Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono, yang diketahui menderita sakit kanker darah. Saat ini, Ani Yudhoyono, sedang dirawat di Nation University Singapure Hospital.

“Bu Ani, mungkin saya bukanlah siapa-siapa bagi Ibu Ani. Tapi saya sebagai penyintas kanker, memahami bagaimana sakitnya secara lahiriah dan batiniah, ketika dokter memvonis sakit kanker. Rasa shock, bingung dan sedih, pasti memenuhi benak kita. Mengapa saya? Itu pertanyaan yang selalu muncul di awal,” ungkap Sutopo di Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Menurut Sutopo, sebagai penderita kanker Stadium 4B, Dia berpesan yang terpenting bagi Ani Yudhoyono adalah tetap semangat, dan ikhlas menerima ujian sakit kanker darah yang dialami. Kemudian terus berdoa dan berikhtiar, serta selalu bersyukur kepada Allah SWT, karena masih banyak kenikmatan dan kesehatan tubuh lain yang Allah SWT limpahkan.

“Saya sebagai penyintas kanker paru stadium 4B yang sudah menjalani satu tahun, dan saat ini sedang menjalani kemoterapi ke-delapan, memahami dan mengerti sakit kanker itu seperti apa menyakitkannya. Perlu kesabaran dan kekuatan menghadapi ujian yang berat ini. Yang penting Ibu Ani harus ikhlas dan semangat,” saran Sutopo.

Sutopo menyebut, Ani Yudhoyono, jangan putus asa dan menyerah. Tetaplah berdoa kepada Allah SWT, karena sesungguhnya sehat dan sakit itu kuasa Allah SWT. Dokter, perawat dan orang lain, adalah perantara sesuai keahlian yang dimiliki.

“Sakit kanker berarti kualitas hidup harus lebih baik. Jaga pola makan. Hindari makanan yang disukai kanker. Hindari gula, kalau perlu tidak usah konsumsi lagi, makan-makanan yang dibakar, berpengawet dan kimiawi dihindari. Perbanyak buah dan sayur, dan yang tak kalah penting, tetaplah berpikir positif. Pikiran sangat mempengaruhi hati, sikap, batiniah dan kesehatan tubuh kita,” ujarnya.

Lihat juga...