KTNA Lamsel Dorong Pemerintah Jaga Kestabilan Harga Jual Jagung

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) menjadi salah satu daerah penghasil jagung di Provinsi Lampung.

Ahmad Widodo, Humas Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lamsel menyebut, Lampung sebagai penghasil jagung menduduki peringkat ketiga terbesar nasional setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Berdasarkan data produksi jagung di provinsi Lampung terus mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir.

Pada tahun 2016 produksi jagung di Lampung mencapai 1,7 juta ton, tahun 2017 meningkat menjadi 2,4 juta ton dan di tahun 2018 lalu juga masih bertahan di angka 2 juta ton.

Dengan melihat angka-angka tersebut diharapkan pemerintah bisa lebih memperhatikan kestabilan harga jagung pada level petani. Selain hasil yang cukup bagus, luas lahan jagung pada akhir 2017 bertambah dari semula 489 hektare menjadi 642 hektare.

Peningkatan tersebut diakuinya didukung pola pendistribusian pupuk dengan sistem online, penyediaan bibit unggul dan pendampingan penyuluh pertanian dalam pengendalian hama pengganggu tanaman.

Perluasan areal tanam baru (PATB) disebutnya juga didukung oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan TNI AD melalui program upaya khusus swasembada padi, jagung dan kedelai (Pajale).

Ahmad Widodo, Humas Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lampung Selatan – Foto: Henk Widi

“Perluasan areal tanam sekaligus produksi yang meningkat tersebut belum ikut memberi kesejahteraan bagi petani penanam jagung. Terlebih dengan harga yang cenderung anjlok pada masa panen,” terang Ahmad Widodo, selaku humas KTNA Lamsel, saat dikonfirmasi Cendana News, Minggu (10/2/2019).

Lihat juga...