Lewat Bank Sampah, Efrida Hartini Hidupkan Perekonomian Warga Sekitar
Editor: Satmoko Budi Santoso
MALANG – Tidak selamanya sampah menjadi sesuatu yang terkesan kotor dan menjijikkan. Di tangan Efrida Hartini, tumpukan sampah tersebut justru dijadikan sebagai inspirasi untuk menghidupkan roda perekonomian para ibu di kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang melalui program bank sampah.
Bermitra dengan Bank Sampah Malang (BSM), sejak tahun 2013, Efrida bertekad untuk mendirikan bank sampah di wilayah tempat tinggalnya guna menjaga lingkungan sekaligus memberdayakan ibu-ibu dalam membuat kerajinan berbahan dasar sampah, khususnya sampah plastik.
“Bank sampah M230 didirikan pada tahun 2013 dan alhamdulillah sampai sekarang kita tetap eksis, terus bermitra baik dengan BSM maupun masyarakat lainnya,” akunya.
Disampaikan Efrida, melalui sistem bank sampah yang ia terapkan, masyarakat diajarkan memilah sampah untuk kemudian dijual ke bank sampah dan dihargai sesuai dengan jenisnya. Hasil penjualan sampah biasanya tidak langsung diambil, tetapi ditabung di bank sampah untuk selanjutnya bisa diambil di kemudian hari jika diperlukan.
“Jadi selain diajarkan memilah sampah sesuai jenisnya, masyarakat juga diajarkan menabung,” jelasnya.
Tidak hanya itu, masyarakat yang memiliki kreativitas, diajarkan oleh Efrida untuk mengolah sampah agar bisa menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual.
Sehingga, dari sampah yang awalnya hanya dipandang sebelah mata, dengan sedikit kreativitas dan imajinasi, maka sampah tersebut bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih berharga dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Jadi para nasabah yang menyetorkan sampahnya, diwajibkan masuk ke dalam bank sampah M230 untuk melihat kerajinan-kerajinan yang ada di sini. Tujuannya adalah untuk memunculkan ide kepada para nasabah bagaimana cara mengolah sampah,” ujarnya.