Menperin Ajak Santri Berwirausaha di Sektor Digital  

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, -Dok: CDN

JAKARTA – Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengajak generasi milenial termasuk para santri untuk menjadi wirausaha industri di sektor digital, melalui Lifeskill Program dan Pesantren Animation Center (PAC).

Lifeskill Program merupakan kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri, maupun alumni yang terpilih dari beberapa pondok pesantren untuk menjadi seorang profesional di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini.

“Sedangkan, kegiatan PAC untuk menyediakan wadah bagi para santri kreatif, yang telah mendapatkan Lifeskill Program agar terus memproduksi karya digital animasi dan multimedia, sehingga tercipta keberlanjutan program sebelumnya yang telah diberikan,” kata Airlangga lewat keterangannya di Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Pasalnya, Indonesia ditargetkan masuk dalam jajaran 10 besar negara ekonomi terkuat di dunia pada 2030, yang salah satunya diharapkan melalui kontribusi dari sektor industri digital.

Guna mendorong penumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) di era revolusi industri 4.0, Kemenperin juga telah merilis program e-Smart IKM. Program ini dapat diaplikasikan dalam kegiatan Santripreneur.

“Program e-Smart IKM memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, santri milenial perlu memanfaatkan,” tuturnya.

Sejak diluncurkan pada Januari 2017, peserta yang telah mengikuti e-Smart IKM sebanyak 4.925 pelaku usaha, dengan total omzet sudah melampaui Rp1,39 miliar. Kemenperin pun terus memacu tumbuhnya unicorn, pelaku startup yang memiliki nilai valuasi di atas 1 miliar dolar AS.

Lihat juga...