Pasar Kuna Lereng, Wisata Tradisional Khas Banyumas

Editor: Koko Triarko

BANYUMAS – Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, mendadak ramai dikunjungi orang dari luar. Mobil-mobil berderet hingga membuat jalan desa yang hanya selebar 2,5 meter, macet. Titik pusat kemacetan ternyata berada di Grumbul Kedungenge, tepatnya di Pasar Kuna Lereng, destinasi wisata tradisional baru yang banyak membuat orang penasaran.

Tulisan ‘Sugeng Rawuh’ atau selamat datang menyambut pengunjung di depan gapura pintu masuk pasar yang terbuat dari bambu. Setelah itu, pengunjung akan diarahkan untuk membeli kepeng yang terbuat dari batok kelapa.

Di Pasar Kuna Lereng ini, alat jual belinya adalah kepeng, sehingga jika ingin berbelanja, pengunjung harus membeli kepeng terlebih dahulu. Satu keping kepeng Rp2.000.

Setiap lapak pedagang dilengkapi dengan alat kenthongan yang dipukul setiap satu jam sekali. -Foto: Hermiana E. Effendi

ʺPasarnya lengkap, dengan aneka makanan tradisional, tempat makannya juga teduh di bawah pohon dan ada hiburan musik kethongan-nya. Saya ajak cucu supaya anak-anak sekarang mengenal makanan tradisional,ʺ tutur Rusmiati, yang mengajak cucunya berkunjung ke pasar tersebut, Minggu (17/2/2019).

Nuansa pasar ini sangat tradisional, dari mulai alat untuk membeli makanan sampai dengan penyajian makanan yang menggunakan daun pisang, hingga lapak-lapak pedagang yang terbuat dari bambu dan atap menggunakan anyaman jerami.

Pengelola sekaligus Kepala Pasar Kuna Lereng, Bambang Kuswanto, menjelaskan, Pasar Kuna Lereng mempunyai makna pasar zaman dahulu, sehingga konsep pasar tanpa plastik dan tanpa listrik.

Lihat juga...