Pemetaan Rawan Bencana hingga Desa, Kurangi Risiko Bencana
BANJARNEGARA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terus berupaya melengkapi peta rawan bencana hingga ke tingkat desa.
“Peta rawan bencana tingkat kecamatan sudah ada namun kami terus melengkapinya hingga ke tingkat desa,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya masih menyusun tingkat kebencanaan yang ada di desa-desa di Banjarnegara.
“Namun belum keseluruhan baru proses pembuatan, kalau tingkat kecamatan sudah kami lakukan namun belum menyeluruh,” katanya.
Dia menambahkan, peta rawan bencana yang tengah disusun, kata dia, akan menyempurnakan peta sebelumnya yang sudah ada karena akan memberikan gambaran tingkat risiko bencana masing-masing desa.
“Kami berharap hingga akhir tahun ini bisa selesai namun semuanya bertahap,” katanya.
Dengan adanya pemetaan yang makin rinci, kata dia, diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pengurangan risiko atau mitigasi bencana.
“Mengingat sejumlah wilayah di Banjarnegara merupakan wilayah rawan longsor maka kami terus melakukan berbagai hal sebagai upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana,” katanya.
Sebelumnya, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman, Indra Permanajati, mengatakan pemetaan daerah rawan longsor perlu dibuat lebih rinci hingga ke tingkat desa serta perlu dilengkapi dengan gambaran sistem longsoran.
“Pemetaan daerah rawan longsor sekarang sebagian besar masih sebatas tingkat provinsi atau kabupaten dan pemetaan masih sangat umum sehingga dikhawatirkan kurang akurat,” katanya.
Indra yang merupakan Dosen Mitigasi Bencana Geologi, Jurusan Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman tersebut menjelaskan masih sedikit pemetaan daerah rawan longsor untuk tingkat kecamatan dan tingkat desa.