Penataan Kali Bekasi, Butuh Biaya Besar
Editor: Satmoko Budi Santoso
BEKASI—Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengakui belum pernah dilakukan perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi karena keterbatasan anggaran pusat. Untuk melakukan perbaikan tersebut dananya tidak sedikit perlu biaya besar.
“Saya kira, dana Rp100 miliar belum tentu cukup untuk memperbaiki DAS Kali Bekasi, di wilayah Kota Bekasi saja, belum daerah lainnya,” ujar Rahmat Effendi, Jumat (22/2/2019).
Dikatakannya, untuk melakukan perbaikan kali Bekasi di wilayah Cipendawa tergerus habis miliaran apalagi untuk DAS secara keseluruhan sepanjang Kali Bekasi. Kali Bekasi, dirancang sesuai kebutuhan nasional dan dari tahun 1980-an belum pernah dilakukan penataan.

Menurutnya, pemerintah pusat memiliki keterbatasan anggaran. Bahkan imbuhnya diketahui anggaran yang diberikan pemerintah pusat kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) hanya Rp500 juta dan itu hanya cukup untuk operasional saja.
“Bukan tidak pernah diperhatikan oleh pusat terkait Kali Bekasi, tetapi karena keterbatasan anggaran. Karena perlu biaya besar jika ingin menata keseluruhan sepanjang kali Bekasi, bisa mencapai triliunan,” tandasnya.
Rahmat Effendi, menjelaskan, jika ingin menata Kali Bekasi, harus dari hulu. Sementara hulu Kali Bekasi, ada di Cileungsi, Kabupaten Bogor, hilirnya di Muara, Kabupaten Bekasi. Artinya, ada beberapa wilayah yang harus dilewati.
Namun demikian, ia tetap berharap pemerintah pusat, melalui kementerian PUPR, segera merumuskan anggaran secara keseluruhan untuk melakukan revitalisasi Kali Bekasi. Hal tersebut lanjutnya bisa dilakukan secara bertahap.