Sambut Imlek, Warga Muntok Siapkan Aneka Kue Khas
MUNTOK – Warga keturunan Tionghoa di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan aneka jenis kue khas perayaan Imlek.
“Berbagai kue khas akan akan dihidangkan kepada setiap tamu yang berkunjung ke rumah saat perayaan Imlek,” kata pegiat sejarah Tionghoa Bangka, Suwito Wu, Minggu (3/2/2019).
Saat perayaan tahun baru Imlek, warga di daerah itu memiliki budaya untuk saling kunjung antarkeluarga. Hal tersebut seperti layaknya lebaran Melayu. “Budaya saling kunjung antarwarga pada saat Imlek diperkirakan mengadopsi budaya lokal, sehingga perayaan Imlek disebut juga dikenal dengan lebaran Cina,” katanya.
Kunjungan dari rumah ke rumah, tidak hanya internal sesama warga keturunan Tionghoa. Namun, juga melibatkan warga nonketurunan Tionghoa, yang mengunjungi rumah keluarga yang merayakan Imlek. Pada saat itulah, berbagai kue dan makanan kecil dihidangkan di atas meja, untuk menjamu para tamu yang datang. Kue-kuenya antara lain, kue satu atau luk thew ko, kue kering berbahan baku kacang hijau dan gula yang memiliki makna kesatuan dan utuh antara kerabat serta keluarga.
Selain itu, kue rentak, sebuah kue kering yang biasanya berbentuk bulan sabit atau bunga berbahan gula aren dan sagu dengan taburan wijen di atasnya. Ada juga kue sempret atau tun pan, kue semprong atau disebut fothung, yang berarti alat peniup tungku.
Selanjutnya, kue khas Tionghoa Bangka yaitu kue tar bonglipan, berisi nanas, nanas dalam kepercayaan warga Tionghoa melambangkan kesejahteraan. “Berbagai kue kering itu juga tidak lepas dari sentuhan budaya Melayu Bangka karena saat lebaran Melayu sajian kue keringnya juga hampir serupa,” pungkasnya. (Ant)