Sampah Menumpuk, Kendala Armada Pengangkut Terhambat
Editor: Satmoko Budi Santoso
DENPASAR – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, I Ketut Wisada menegaskan, kondisi sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di beberapa wilayah bukan karena minimnya jumlah TPS.
Namun, semua ini akibat mobilitas armada yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung masih terhambat.
Truk pengangkut sampah ke TPA belum lancar, akibat adanya alat berat yang rusak. Selain itu, luasan areal untuk membuang sampah di TPA semakin menyempit sejak adanya penataan dari pemerintah pusat.
Lebih lanjut dikatakan, bila kondisi di TPA sudah berjalan normal, maka semua angkutan sampah dari TPS ke TPA dipastikan lancar.
“Ini kendalanya di pengangkutan ke TPA. Bukan karena kurang armada, tetapi karena masuknya ke TPA terhambat,” ucap Wisada, Rabu (13/2/2019) sore.
Dikatakan Wisada, pelayanan yang telah dilaksanakan selama ini sudah optimal. Bahkan, perubahan penanganan sampah oleh masing-masing pihak swakelola sudah optimal.
DLHK dinilai sudah sangat siap dalam penerapan program penghentian pengangkutan sampah dari pinggir jalan. Sehingga penerapan pengelolaan sampah berbasis masyarakat seperti halnya swakelola yang dilaksanakan di masing-masing desa dapat terus dimaksimalkan.
Wisada juga menambahkan, untuk menangani pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA, DLHK menyiagakan sedikitnya 70 truk angkut yang tersebar di 17 TPS di Kota Denpasar.
Namun pihaknya tak menampik bahwa masih banyak laporan masyarakat yang mengatakan, pasca adanya penghentian pengangkutan pinggir jalan ini, menyebabkan sampah di TPS menumpuk bahkan meluber hingga ke jalan.
“Dari sisi personel, fasilitas dan armada pengangkutan kita sudah siap, dan itu sudah optimal, mengingat saat ini volume sampah di Denpasar jumlahnya kurang lebih 800 ton per hari,” paparnya.