Sayur Gulai Pekhos Asin Gambas, Kuliner Perekat Kebersamaan
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Sayur asam atau kerap dikenal dengan gulai pekhos asin menjadi salah satu kuliner tradisional khas Lampung.
Salah satu jenis kuliner tradisional khas masyarakat Lampung Selatan (Lamsel) yang kerap diolah adalah gambas atau dikenal dengan kiput. Sayur tersebut salah satunya dimasak dengan cara diolah menjadi sayur bening.
Nurlaela, salah satu warga asal desa Kunjir, kecamatan Rajabasa menyebut, kerap mengolah sayur asam gambas yang diperoleh dari kebun miliknya.
Sayur asam gambas disebut Nurlaela, kerap dibuat dengan variasi beberapa sayur lain di antaranya pucuk muda laos, melinjo muda, jagung muda, kacang muda serta sejumlah sayur lain.
Bumbu pembuatan gulai pekhos asin yang digunakan di antaranya asam kandis, cabai hijau utuh, garam, bumbu penyedap rasa. Sayur asam gambas diakuinya kerap disajikan bersama dengan sejumlah lauk berupa ayam goreng, ikan asin serta tempe goreng. Lengkap dengan sambal terasi serta sejumlah lalapan berupa daun kenikir, kacang panjang dan kemangi.
Nurlaela mengaku, mengolah variasi sayur asam dari gambas, karena proses pengolahan dibuat dengan mudah. Sayur asam gambas atau kiput dibuat dalam kegiatan makan bersama atau bancakan bertujuan agar cepat diolah.
Bersama sang anak bernama Bianca, ia mengolah sayur asam gambas untuk menjamu tamu, serta para pekerja yang merehab rumah. Meski sederhana sayur asam gambas disebutnya memiliki nilai gizi yang baik.
“Bahan baku sayur asam gambas cukup mudah diperoleh karena berasal dari kebun serta dipastikan dalam konisi segar, sehat, karena ditanam dengan cara organik,” terang Nurlaela, saat ditemui Cendana News, Sabtu (9/2/2019).