Sejumlah LPJU Jalinsum Padam Dikeluhkan Pengendara

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sejumlah pengendara yang melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kecamatan Kalianda, Penengahan hingga Bakauheni, Lampung Selatan, mengeluhkan padamnya lampu penerangan jalan umum (LPJU).

Hasan, salah satu pengendara truk ekspedisi asal Palembang, Sumatera Selatan menyebut, kerap was-was di sepanjang Jalinsum karena kondisi jalan bergelombang. Selain bergelombang kondisi lampu padam di Jalinsum kerap membuat ia harus memacu kendaraan miliknya dengan kecepatan terbatas.

Hasan menyebut sebagai truk ekspedisi pengangkut hasil pertanian, ia menempuh menjadi lebih lama. Meski akses Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggibesar sepanjang 140,9 kilometer selesai dibangun, namun hanya ruas pelabuhan Bakauheni ke gerbang tol Bakauheni Utara yang bisa dilintasi pada malam hari sepanjang 8,9 kilometer.

Sejumlah ruas Jalinsum yang berlubang dengan LPJU yang padam berada di wilayah desa Kekiling, desa Kuripan, desa Kelau hingga desa Pasuruan serta Banjarmasin.

“Seharusnya akses Jalinsum jangan diabaikan termasuk keberadaan lampu penerangan jalan, karena saat malam hari pengendara mengalami kendala terutama pada sejumlah titik jalan berlubang,” terang Hasan, salah satu pengendara truk ekspedisi, saat ditemui di salah satu rumah makan di Jalinsum, Jumat malam (22/2/2019).

Selain membahayakan bagi kendaraan yang melintas kondisi jalan yang gelap disebutnya berpotensi memicu angka kriminalitas di jalan. Pada sejumlah titik terutama di tanjakan desa Sukabaru perbatasan kecamatan Penengahan dan kecamatan Bakauheni ia menyebut, kerap menjadi korban pungutan liar.

Meski aksi tersebut hanya meminta sejumlah uang untuk alasan keamanan namun ia menyebut dibuat tidak nyaman. Selain keamanan ia menyebut, kondisi lampu jalan yang mati membuat pengendara harus melakukan konvoi dengan kendaraan lain saat menuju dan dari pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Lihat juga...