Sepekan Banjir, Petani Lebung Larangan Dihantui Hama Keong
Editor: Satmoko Budi Santoso
Beberapa petak lahan sawah disebutnya akan diganti dengan bibit tanaman baru karena batang padi sudah membusuk.
Beruntung Suyoko masih memiliki cadangan benih padi dengan usia yang sama pada persemaian yang ada di darat. Penanaman dengan sistem penyulaman mengganti bibit padi yang busuk serta dimangsa hama keong mas akan dilakukan saat air mulai surut.
Meski belum surut, Suyoko menyebut, tanggul yang jebol dan belum diperbaiki membuat petani masih khawatir banjir dan luapan sungai Way Pisang akan melanda kawasan sawah di kecamatan Palas.
Sejumlah lahan sawah yang berada aliran Lebung Larangan disebut Suyoko hingga sepekan terakhir bahkan belum bisa ditanami. Luapan air sungai yang melanda lahan persawahan tersebut membuat petani belum melakukan penanaman.
Selain kesulitan melakukan proses penanaman akibat air masih setinggi lutut orang dewasa, hama keong mas masih dikhawatirkan oleh petani di wilayah tersebut. Suyoko bahkan harus rela mengeluarkan uang lebih untuk membeli obat kimia jenis moluskisida.
Sugiyanto, salah satu petani di Dusun Muara Badas, Desa Palas Bangunan, menyebut, masih berharap bisa menanam pada lahan sawah miliknya. Lahan sawah yang masih digenangi luapan sungai Way Pisang dan aliran Lebung Larangan disebut Sugiyanto, membuat sawah belum bisa ditanami.

Salah satu risiko yang dihadapi petani di wilayah tersebut, menurut Sugiyanto, benih padi yang sudah disiapkan semakin berumur. Padahal ia menyebut, dalam kondisi normal, bibit padi yang sudah dicabut dari persemaian mulai ditanam pada usia 25 hari.