Tingkatkan Kualitas Pemilu, Kawal Demokrasi di Indonesia

DENPASAR  – Sejumlah mantan penyelenggara dan pengawas pemilu yang tergabung dalam Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Bali berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pemilu dan demokrasi di Pulau Dewata.

“JaDI ini dibentuk salah satunya untuk mengawal proses demokrasi di Indonesia, khususnya di Bali. Oleh karena itu, ke depan kami melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas demokrasi umpamanya pemberdayaan, advokasi dan literasi media,” kata Presidium JaDI Provinsi Bali Ketut Udi Prayudi, di sela-sela Deklarasi JaDI Provinsi Bali, di Denpasar, Sabtu (9/2) malam.

Selain Udi Prayudi (mantan komisioner KPU Bali), sejumlah tokoh-tokoh kepemiluan yang tergabung dan hadir dalam Deklarasi JaDI Bali diantaranya Kadek Wirati (mantan komisioner KPU Bali), Ketut Sunadra (mantan anggota Bawaslu Bali), AA Gede Oka Wisnumurti (mantan Ketua KPU Bali), Made Wena (mantan Ketua Panwaslu Bali), Made Kariada (mantan Ketua KPU Klungkung), I Gusti Ngurah Agung Darmayuda (mantan anggota KPU Kota Denpasar), dan sejumlah mantan penyelenggara maupun pengawas pemilu di kabupaten lainnya.

Udi menambahkan, keanggotaan JaDI Bali terbuka hingga jajaran mantan penyelenggara pemilu sampai tingkat terbawah di KPPS, dari beberapa periode pemilu sebelumnya.

“Kami yang sudah berpengalaman dalam pemilu, jangan sampai tidak memberikan kontribusi positif. Jadinya kami himpun para penyelenggara dalam JaDI, sehingga turut punya andil dalam proses-proses demokrasi dan pemilu ke depan agar bisa lebih berkualitas,” ucapnya.

Menurut Udi, yang paling penting ingin diwujudkan JaDI Bali adalah peningkatan kualitas pemilu ditandai dengan semakin sadarnya pemilih untuk memilih ataupun tidak memilih, tidak semata-mata hanya peningkatan partisipasi pemilih.

Lihat juga...