UE Sepakat Pimpin Kelompok Krisis Venezuela
BRUSSEL — Uni Eropa sepakat pada Kamis (31/1) untuk memimpin kelompok kontak internasional dengan negara-negara Amerika Selatan guna membantu menyelesaikan krisis politik Venezuela dengan mengusahakan pemilihan baru, kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Federica Mogherini.
Kelompok itu, yang akan mencakup Inggris, Prancis, Jerman, Bolivia dan Ekuador, akan berakhir setelah 90 hari jika tak ada kemajuan dan tetap siap untuk mempertimbangkan sanksi-sanksi ekonomi lagi atas pemerintah Presiden Nicolas Maduro.
“Kami telah menargetkan sanksi-sanksi berlaku dan berlanjut … sanksi-sanksi ((baru) mungkin dipertimbangkan oleh para menteri,” kata Mogherini, diplomat tinggi UE, kepada wartawan setelah pertemuan para menteri luar negeri UE di Bukares.
Juan Guaido, pemimpin oposisi yang menyatakan diri sebagai presiden sementara Venezuela, meminta negara-negara Uni Eropa agar terus menekan Presiden Maduro.
“Saya katakan kepadanya (Guaido), pesan apa yang ingin disampaikan kepada saya dan para menteri luar negeri yang lain?” kata Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt.
“Dia menyebut dua hal: tolong tekan terus Maduro, yang sudah membuat begitu banyak kerusakan, dan ingat bahwa ini menyangkut bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung pada saat ini.” Amerika Serikat telah mengakui Guaido sebagai kepala pemerintahan sah Venezuela dan mengecam Maduro sebagai perampas kekuasaan.
Maduro, yang diambil sumpahnya pada 10 Januari sebagai presiden Venezuela untuk periode kedua setelah pemilu tahun lalu diwarnai persengketaan, menuduh Guaido melancarkan kudeta — yang diarahkan Amerika Serikat — terhadapnya.