Upaya Cegah Punahnya Penyu
Kepedulian pihak swasta dalam mencegah kepunahan penyu itu setidaknya dibuktikan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), dengan menggandeng masyarakat untuk mencoba melakukan konservasi penyu. Selain melakukan penangkaran, mereka juga membentuk kelompok peduli penyu.
Pada 12 Januari 2019 karyawan Amman Mineral Nusa Tenggara (Amman Mineral) melakukan pelepasan ratusan tukik penyu hijau di Pantai Tropical Sekongkang, Sumbawa Barat.
Kegiatan ini merupakan salah satu inisiatif perusahaan dalam upaya melestarikan hewan langka yang dilakukan secara bersama-sama dengan masyakarat setempat.
Sejak 2005, lebih dari 47.400 ekor tukik telah dilepasliarkan ke habitat aslinya.
Daya tahan tukik yang dilepas ini tergantung cuaca dan kelihaian tukik menghindari predator laut. Biasanya, dari ribuan tukik yang dilepas hanya beberapa persen yang diperkirakan hidup.
Ini biasanya ditandai dengan munculnya beberapa penyu dewasa di lepas pantai beberapa waktu kemudian. Artinya, tukik-tukik itu telah melewati masa-masa sulit di awal pelepasannya.
Penyu termasuk jenis makhluk hidup yang perkembangan hidupnya lambat. Penyu baru mulai bertelur pada usia 30-50 tahun, dengan demikian untuk mencapai usia bertelur, penyu harus melewati masa sangat panjang dan menghadapi banyak sekali risiko kematian.
Jika tidak diupayakan kelestariannya, maka penyu akan terancam punah dari muka bumi ini.
Persoalan yang dihadapi selama ini, masyarakat masih gemar memburu telur maupun penyunya untuk dikonsumsi. Karenanya, PT Amman Mineral menggandeng masyarakat untuk mencoba melakukan konservasi penyu.
Selain melakukan penangkaran dengan membentuk kelompok peduli penyu, perusahaan tambang raksasa ini juga terus memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menyisihkan sebagian telur penyu agar dapat ditetaskan menjadi tukik, tidak harus dikonsumsi semuanya.