Angkat Rinjing, Angkat Masa Depan Anak Bangsa

Editor: Satmoko Budi Santoso

Koleksi buku pertama hanya berjumlah 200 buku, hasil sumbangan dari warga sekitar. Karena berada di ruang terbuka dan tidak ada petugas, akibatnya beberapa buka keluar-masuk tanpa pantauan dan beberapa ada yang tidak kembali.

Perpustakaan mendapatkan anggaran pertama sebesar Rp 300 juta berasal dari dana desa. Uang tersebut untuk membeli rak dan melengkapi koleksi buku. Tahun 2013, perpustakaan baru mendapat tempat, yaitu di salah satu ruangan milik balai desa.

Wuryaningsih semakin bersemangat, bersama 12 orang relawan, ia terus membenahi perpustakaan. Saat ini koleksi buku sudah mencapai 3000 lebih. Perpustakaan ini juga mendapat predikat perpustakaan terbaik di Kabupaten Banyumas dan tahun ini akan mengikuti perlombaan perpustakaan tingkat provinsi, mewakili Kabupaten Banyumas.

ʺSemangat kita mengelola perpustakaan, mendapat apresiasi dari pihak desa, hingga awalnya kita mendapat alokasi dana desa Rp 300 juta, tahun ini kita mendapatkan sampai Rp 15 juta. Sumbangan buku juga berdatangan, dari provinsi serta dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Banyumas. Sekarang tugas kita tinggal menguatkan budaya membaca pada masyarakat,ʺ tutur pustakawan honorer pada salah satu SD di Kecamatan Karanglewas ini.

Para pegiat literasi ini terus memutar otak untuk menemukan metode jitu dalam menggugah budaya membaca masyarakat. Sebab, meskipun sudah memiliki ruangan sendiri, namun pengunjung perpustakaan masih sangat minim.

Dalam satu minggu, hanya sekitar 20-30 orang yang meminjam buku ke perpustakaan. Akhirnya disepakati untuk melakukan jemput bola kepada masyarakat.

Salah satu relawan, Rizki Diah Purwitasari menuturkan, pertama jemput bola, relawan menggunakan sepeda motor yang dilengkapi dengan rombong atau tas untuk membawa barang yang ditempatkan di sepeda motor.

Lihat juga...