Antisipasi Perpecahan, ASN Purbalingga Dirikan Rumah Pancasila
Editor: Satmoko Budi Santoso
PURBALINGGA – Guna membentengi diri dari perpecahan akibat perbedaan dukungan dalam pemilu 2019, sejumlah Aparatur Sipil Negera (ASN) di Kabupaten Purbalingga membentuk Rumah Pancasila.
Rumah Pancasila ini merupakan forum diskusi untuk menjaga nilai-nilai Pancasila serta melindungi diri dari berita-berita hoaks.
Penggagas forum diskusi Rumah Pancasila, Ir. Setiyadi mengatakan, pihaknya merasa prihatin atas potensi perpecahan yang mengancam para ASN. Hal tersebut terindikasi dari berbagai obrolan ringan hingga diskusi yang sering terjadi dan berujung pada perbedaan pendapat.
ʺRumah Pancasila terbentuk dilandasi dengan keprihatinan adanya ASN yang mudah dipecah belah hanya karena perbedaan politik menjelang Pemilu 17 April 2019. Hal tersebut terjadi karena mereka kurang memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila. Karena itu, Rumah Pancasila ini diharapkan bisa menghidupkan lagi semangat persatuan dan kebersamaan serta kebhinekaan di kalangan ASN,ʺ jelasnya, Minggu (24/3/2019).
Dalam deklarasi awal pembentukan ini, dihadiri sekitar 100 ASN. Mereka berasal dari berbagai instansi, mulai dari guru, jajaran Pemkab Purbalingga, Departemen Agama Purbalingga dan lainnya.
Setiyadi menegaskan, kelompok diskusi Rumah Pancasila tidak berafiliasi kepada pasangan capres-cawapres mana pun, termasuk dengan caleg atau pun partai politik (parpol). Karena Rumah Pancasila juga menjunjung tinggi sumpah ASN, untuk setia dan taat kepada pemerintah serta Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Saat ini, masyarakat termasuk ASN dihadapkan pada kondisi pengaruh media sosial yang dengan mudah mengancam kebhinekaan, mengancam perpecahan. Menjelang pilpres, informasi hoaks yang saling menyerang dinilai mengancam nilai-nilai persatuan yang terkandung dalam Pancasila. Oleh karenanya, berangkat dari keprihatinan itu, kami para ASN sepakat untuk mempertahankan Pancasila,ʺ tegasnya.