Bersihkan Jerat Harimau, BBKSDA Riau Gelar Operasi Gabungan
PEKANBARU – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menggelar operasi gabungan untuk membersihkan jerat kawat baja di hutan Restorasi Ekosistem Riau RER).
Kegiatan tersebut dilakukan, pascainsiden terjeratnya Harimau Sumatera liar di kawasan tersebut. “Kita akan melakukan operasi gabungan untuk membersihkan jerat di sana, karena sepertinya ada banyak jerat yang ditemukan,” kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Rabu (27/3/2019).
Sebelumnya, seekor Harimau Sumatera, terjerat di kawasan RER, yang dikelola PT Gemilang Cipta Nusantara (GCN), pada pekan lalu. Tepatnya di Desa Sangar Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
Perusahaan dari APRIL Group tersebut, mengantongi izin restorasi ekosistem dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kawasan Semenanjung Kampar, Kabupaten Pelalawan, sejak 2012. Luasan lahan yang dikelola 20.265 hektare.
Hasil diagnosa awal tim medis menyatakan, harimau berjenis kelamin jantan dengan perkiraan usia tiga hingga empat tahun, dan berbobot sekira 90 kilogram tersebut, terkena jerat di kaki kiri bagian depan. Harimau tersebut tercatat sudah terjerat sekira tiga hari. Operasi gabungan itu, akan melibatkan pihak perusahaan. “Sudah pasti itu jerat pemburu,” katanya.
BKSDA mengapresiasi PT GCN, yang kooperatif untuk penanganan satwa langka itu, sehingga bisa dievakuasi dengan selamat. Kawasan RER, merupakan hutan sekunder yang diperuntukan bukan untuk ditebang, melainkan untuk dikembalikan lagi menjadi hutan alam. “Saya berterima kasih kepada pihak GCN yang sudah punya itikad baik untuk melapor ke kami sehingga satwa ini bisa diselamatkan,” katanya.