Dinkes Papua Latih Kader Pengendalian Malaria
JAYAPURA – Dinas Kesehatan Provinsi Papua, mengagendakan pelatihan bagi kader pengendalian dan penanganan penyakit malaria di tingkat kampung.
“Kader ini dikumpulkan kemudian dilatih, kami memberikan materi tentang pengenalan malaria atau epidemi malaria,” kata Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkolosis dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua, dr. Beeri Wopari, di Jayapura, Selasa (5/2/2019).
Selain itu, menurut dia, para kader dilatih untuk upaya pengendalian malaria, misalnya menggunakan kelambu, atau pun tanaman-tanaman pengusir nyamuk.
“Kemudian kita latih mereka juga untuk melakukan diagnosa malaria, agar kader mampu melakukan pemeriksaan malaria dengan alat cepat malaria di level kampung,” katanya.
Para kader ini juga akan dilatih untuk bisa memberikan pengobatan antimalaria di tingkat kampung, agar warga terhindar dari malaria.
“Jadi, kita latih mereka semua dengan harapan, bahwa kader-kader ini bisa menjadi perpanjangan tangan atau, bahkan mereka bisa menjadi petugas malaria untuk melakukan pengendalian malaria di kampung,” katanya.
Beeri mengatakan, para kader ini bisa segera melacak tempat-tempat perindukan nyamuk. Mereka segera bisa melakukan diagnosa kalau ada masyarakat yang sakit, semisal sakit panas, kader bisa langsung turun tangan dan bisa melakukan pemeriksaan darah.
Bila dalam pemeriksaan darah, kata Beeri, warga kampung itu positif malaria, maka kader bisa memberikan obat malaria, sehingga upaya-upaya pengobatan dan pencegahan penularan malaria itu bisa terlaksana sampai di level kampung, yang dilakukan oleh para kader.
Dalam rangka Papua menuju eliminasi malaria di Indonesia yang disebut dengan elmaripa, katanya, sudah dimulai dengan berbagai upaya untuk pengendalian malaria.
Dari berbagai upaya yang ada, tambah dia, salah satunya adalah penguatan pelatihan bagi kader yang ada di kampung.
Ia menambahkan, awalnya pihaknya akan melatih mereka untuk pertama mereka mengetahui besaran masalah malaria di suatu daerah. Kemudian, kader ini harus mengetahui besaran malaria di masing-masing kampungnya.