Fintech Dinilai Mampu Dorong Pengembangan UMKM

Ilustrasi -Dok: CDN

JAKARTA – Pesatnya pertumbuhan industri financial technology (fintech) di Indonesia, dinilai mampu membuka akses permodalan, sekaligus mendorong berkembangnya sektor usaha kecil, menengah, dan mikro (UMKM).

“Peluang kerja sama antara fintech dengan industri jasa keuangan, termasuk koperasi simpan pinjam dan institusi atau lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pembiayaan, semakin terbuka lebar. Dampaknya, bisa tercapai efisiensi dalam operasi, bunga yang lebih murah, terutama kepada peminjam dan para pelaku usaha,” kata Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), Braman Setyo, di Jakarta, Rabu (6/4/2019).

Menurut Braman, semakin berkembangnya berbagai layanan pinjaman online ini, kebutuhan modal para pelaku UMKM terutama yang selama ini tidak terakses perbankan, diharapkan dapat terpenuhi.

“Banyak fintech yang bergerak di bidang pembiayaan sektor produktif, karena pelaku usaha yang non-bankable bisa mengakses pembiyaan sektor usaha, termasuk ke depan akses pembiayaan LPDB melalui fintech,” jelas Braman.

Sementara itu, Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Kusheryansyah, mengatakan, kehadiran fintech P2P lending khususnya untuk menjangkau masyarakat yang tidak terjangkau pinjaman, karena tidak memenuhi kriteria perbankan dan perusahaan pembiayaan.

Kusheryansyah juga menambahkan, kehadiran fintech saat ini bisa mendongkrak UMKM, dan terbukti dari hadirnya fintech P2P lending yang hadir di berbagai segmen.

Ragam platform fintech, seperti iTernak yang membiayai supply chain peternak, TaniFund, yang membiayai supply chain sektor pertanian, Fintag yang membiayai sektor kelautan, ada Esta Kapital yangg membiayai ibu-ibu di Indonesia timur dengan model Grameen Bank.

Lihat juga...