Galeri Tenun Ikat Kampung Adat Praingu Prailiu Perkuat Ekonomi Warga

Ilustrasi kain tenun - DOK CDN

WAINGAPU – Keberadaan Galeri Tenun Ikat di Kampung Adat Paringu Prailiu, mampu memperkuat perekonomian warga setempat. Galeri tersebut, berada di Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur tersebut, dan dibangun Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Sudah ada sekitar 50 laki-laki dan perempuan yang mengandalkan galeri tenun ikat ini sebagai kekuatan ekonomi rumah tangga,” kata koordinator Galeri Tenun Ikat di Kampung Adat Paringu Prailiudi, Tamu Rambu Eri, Sabtu (2/3/2019).

Menurutnya, puluhan warga di kampung adat tersebut melakukan produksi tenun setiap hari. Hasilnya, dipasarkan secara lokal maupun ke luar daerah melalui galeri. Harga tenun ikat yang dijual bervariasi dari sekira Rp1 juta per kain. Namun, ada yang berharga puluhan juta untuk satu lembar kain. Yaitu, untuk kain tenun yang dibuat menggunakan pewarna alam dan berbagai corak warna dan motif yang mengandung nilai-nilai filosofis budaya masyarakat setempat.

“Hasil tenunan kami jual di galeri ini, selain itu juga dikirim ke luar seperti ke Bali, Jakarta, dan dipasarkan melaui pameran-pameran,” jelasnya.

Kehadiran galeri tenun tersebut, telah memberi manfaat nyata untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga warga yang menjalankan usahanya. Tidak hanya bagi para orang tua, kalangan remaja atau pelajar SMP dan SMA juga mendapat penghasilan dari hasil menenun kain yang umumnya berukuran kecil.

Rambu Eri menyebut, tidak jarang galeri juga dikunjungi tamu-tamu domestik maupun mancanegara. Mereka datang untuk membeli, maupun melihat langsung proses pembuatan tenun ikat Sumba. “Setiap beberapa hari, atau paling lama seminggu pasti ada produk yang terjual sehingga manfaatnya betul-betul kami rasakan sangat membantu ekonomi kami,” tambahnya.

Lihat juga...