Gubernur DKI Panen Buah Duku dan Salak Condet
Editor: Koko Triarko
“Untuk Salak, kami sudah mendapat keputusan Menteri Pertanian, istilahnya pelepasan varietas. Jadi, ditanam di mana pun, karena kita sudah punya cirinya, itu adalah khas Condet yang tidak ada di tempat lain. Kalau Duku sedang diproses di Kementan, supaya ini tetap lestari semua,” kata Darjamuni.
Dia berkomitmen dan berupaya untuk mempertahankan lahan-lahan pertanian, dalam rangka melestarikan kearifan lokal di Jakarta. Dengan kemajuan teknologi di sektor pertanian, diharapkan pengelolaan lahan produksi buah Duku dan Salak di Condet dapat terus ditingkatkan, dan dimungkinkan untuk dikembangkan dengan penerapan teknologi yang tepat guna.
“Untuk pengelolaan CBC, sejak 2007 kami beli dari warga. Ini kita jaga supaya kita melestarikan, terutama Duku dan Sal,” ungkapnya.
Kawasan Condet dahulua merupakan perkebunan milik warga, lalu dibeli oleh Pemda DKI untuk dikelola. Yang paling terkenal dari Cagar Buah Condet (CBC) adalah Duku Condet dan Salak Condet. Pada 2003, Salak Condet sudah dilepas oleh Dinas Pertanian.