Kampanye Antihoaks, Baca Isi Berita Dulu Sebelum Sebarkan

Editor: Satmoko Budi Santoso

PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga terus berupaya untuk memerangi berita hoaks yang semakin masif menjelang pelaksanaan pemilu.

Tak hanya pelajar, kalangan ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purbalingga juga menjadi sasaran sosialisasi antihoaks. Sebagai istri Aparatur Sipil Negera (ASN), para ibu ini diharapkan bijak menyikapi pesan-pesan broadcast, disarankan untuk membaca hingga tuntas isi berita dulu, sebelum ikut menyebarkan.

Kasi Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purbalingga, Sapto Suhardiyo, mengatakan, sebagai organisasi wanita yang beranggotakan para istri ASN, DWP diharapkan ikut aktif dalam memerangi berita hoaks dan memberikan edukasi kepada masyarakat, minimal terhadap lingkungan sekitar.

Sebab, berita-berita hoaks menyebar sangat cepat di media sosial dan dalam beberapa kasus bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.

Kasi Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purbalingga, Sapto Suhardiyo memaparkan tentang ciri-ciri berita hoaks. Foto: Hermiana E. Effendi

ʺMembuat berita hoaks itu sangat mudah dan menyebarkannya juga sangat mudah di era digital seperti sekarang ini. Karena itu, perlu kearifan dan kedewasaan untuk menyikapinya, jangan asal ikut menyebarkan.

Baca isi berita dengan teliti, cek kebenarannya dan pertimbangkan terlebih dahulu perlu tidaknya kita ikut menyebarkan,ʺ terang Sapto Suhardiyo, Senin (4/3/2019) dalam sosialisasi antihoaks di Gedung Srikandi, Purbalingga.

Karena mudahnya membuat berita hoaks dan menyebarkannya, maka seringkali berita yang belum tentu kebenarannya tersebut tiba-tiba menjadi viral di masyarakat. Setelah menjadi viral, maka sebagian besar masyarakat akan meyakini kebenarannya. Hal ini tentu berbahaya, jika yang diyakini adalah kebenaran yang salah atau mengundang gejolak.

Lihat juga...