Ketua MA Indonesia-Malaysia Singgung Rekrutmen Hakim Agung
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Ketua Mahkamah Agung, M. Hatta Ali menyebutkan untuk menjadi Hakim Agung semua hakim di seluruh Indonesia memiliki kesempatan untuk meraih karir tertinggi para hakim tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Hatta Ali saat menerima kunjungan Ketua Mahkamah Agung Malaysia, Tan Sri Datuk Seri Panglima Richard Malanjum.
Dalam kunjungannya, Malanjum ingin mengetahui tentang banyak hal kepada Hatta Ali seperti jumlah hakim agung wanita, cara perekrutan hakim agung, dan lainnya.
Penjelasan Hatta Ali terkait perekrutan hakim agung menjadi perhatian Malanjum dan rombongannya. Dikatakan Hatta Ali semua hakim di seluruh Indonesia memiliki kesempatan untuk meraih karir tertinggi para hakim tersebut.
Namun banyak hakim yang tidak tertarik karena prosesnya rumit dan track record-nya harus benar-benar bersih dari lahir hingga track record terakhir ketika mendaftar menjadi hakim agung.
“Para hakim yang akan mendaftar menjadi hakim agung akan ditelisik semua rekam jejaknya, bahkan teman kecil dan tetangga rumah pun akan ditanyakan terkait rekam jejak para calon hakim agung itu. Jika ada cela sedikit saja, bisa gagal menjadi hakim agung. Cela itu seperti misalnya pernah berbohong, tidak bertanggung jawab, memiliki istri lebih dari satu dan yang lainnya,” kata Hatta Ali di Gedung MA, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Hatta Ali menyebutkan pernah ada hakim yang mendaftar menjadi hakim agung, kemudian ada laporan bahwa hakim tersebut ketika bertugas di pengadilan tingkat pertama pernah menerima pulpen dari advokat. Gara-gara pulpen ini, si hakim tersebut gugur menjadi calon hakim agung.
“Proses seleski hakim agung sangat ketat dan harus melalui beragam tes seperti psikotest, menulis makalah langsung di tempat, fit and proper test dan lainnya,” ujarnya.