Mbah Moen: Mbak Tutut Mempererat Silaturahmi Ponpes Al-Anwar dengan Keluarga Pak Harto
Editor: Mahadeva
REMBANG – Siti Hardiyanti Rukmana bersama adik dan kerabat, bersilaturahmi ke kediaman ulama kharismatik, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Puteri Presiden Soeharto yang akrab disapa Mbak Tutut tersebut bersama rombongan mendatangi Pondok Pesantren Al-Anwar, Desa Karangantu, Kecamatan, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (2/3/2019).
Rombongan keluarga Pak Harto, dalam kunjungan tersebut adalah, Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Soeharto), Siti Hediati Haryadi (Titiek Soeharto), Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto). Kemudian Retnosari Widowati Harjojudanto (Enno Sigit), yang merupakan cucu mendiang Presiden Soeharto. Juga menantu Tutut Soeharto, Muhammad Ali Reza.
Mereka tiba di Ponpes Al-Anwar sekira pukul 14.55 WIB, dan langsung memasuki rumah pengasuh Ponpes Al-Anwar Sarang. Mbah Moen dan pengurus Ponpes menyambut kehadiran keluarga Mbak Tutut dengan penuh kehangatan.
Dalam pertemuan dengan keluarga Pak Harto, Mbah Moen mengatakan, kedatangan Tutut Soeharto semakin mengeratkan kembali silaturahmi yang telah lama dijalin, antara pesantren Al Anwar Sarang dengan Keluarga Pak Harto. Apalagi di masa pemerintahan Pak Harto, Mbah Moen pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama tujuh tahun, dan anggota MPR RI utusan Jateng selama tiga periode.
Mbah Moen merupakan seorang ulama, politikus dan pimpinan Ponpes Al-Anwar. Saat ini Mbah Moen menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan. Dalam catatan sejarah hidupnya, Mbah Moen tidak hanya mengabdikan diri pada agama. Beliau juga seorang yang sangat aktif di berbagai bidang pengabdian.
Dalam pertemuan itu, Mbah Moen berkisah tentang kejayaan di dunia. Dia mengatakan, Nabi Muhammad SAW menyatukan bangsa Arab dan bangsa Quraisy. “Jadi Nabi itu bukan bangsa Arab, tapi Quraisy. Quraisy itu diambil oleh Ibrahim. Mekah, Madinah dan Quraisy adalah kota yang ternama, keturunan Ismail Ibrahim,” jelasnya.