Mekarsari Punya Cara Atasi Serangan Lalat Buah

Editor: Koko Triarko

BOGOR – Penetrasi lalat buah yang tidak terkendali, mampu mempengaruhi tingkat keberhasilan panen dari suatu jenis buah. Keberadaan lalat buah akan mampu menurunkan hingga 70 persen dari jumlah buah yang akan dipanen. 

Staff Agro Taman Buah Mekarsari, Anna Sartika Hutapea, menyatakan lalat buah betina memiliki tipe badan yang sedikit lonjong, dengan ovipositor untuk menyuntikkan telur ke lapisan epidermis buah.

“Setiap kali menempel, lalat buah betina mampu meletakkan 10 hingga 15 telur dalam buah, dan lalat betina ini dalam siklus hidupnya mampu menghasilkan ribuan telur,” kata Anna, di Kebun Belimbing Taman Buah Mekarsari, Senin (4/3/2019).

Bekas masuknya telur dari lalat buah betina ini akan meninggalkan bekas titik hitam yang semakin besar seiring waktu.

“Telur ini dalam 1-2 hari akan menetas menjadi larva yang berbentuk kecil dan berwarna putih. Larva akan menjadikan daging buah sebagai makanannya, dan meninggalkan bekas jalan seperti lorong-lorong kecil dalam daging buah. Proses  ini akan berlangsung selama 14 hingga 15 hari,” papar Anna.

Jika sudah melewati masa sekitar dua minggu, larva akan mencari jalan keluar dari buah.

“Buah yang ada larva ini bisa busuk dan jatuh ke tanah. Jika buahnya tidak jatuh, maka larva akan menjatuhkan diri ke tanah untuk melanjutkan fase hidup selanjutnya, yaitu pupa,” ucap Anna.

Alat perangkap lalat buah -Foto: Ranny Supusepa

Pupa ini akan tumbuh di dalam tanah selama periode 4 hingga 10 hari. Bergantung pada kondisi tanah, sebelum berubah menjadi lalat buah dewasa.

“Pupa ini membutuhkan lingkungan yang lembab. Kalau terlalu panas atau banyak air, pupa akan mati atau periode tumbuhnya akan lebih lama,” kata Anna.

Lihat juga...