Mengenal Sisi Positif Pestisida Nabati
Editor: Satmoko Budi Santoso
BOGOR – Kebijakan nasional mengarahkan perlindungan tanaman sebaiknya menggunakan penanggulangan hama terpadu. Yaitu mengutamakan pemanfaatan agen pengendali hayati, termasuk di dalamnya adalah pestisida nabati.
Koordinator Penanggulangan Hama Terpadu (PHT) Taman Buah Mekarsari, Saad, menjelaskan yang dimaksud dengan pestisida nabati adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya dari bahan alami.
“Secara alami, alam telah mengembangkan alat pertahanan terhadap pengganggunya. Tumbuhan mengandung bahan kimia, yang merupakan metabolit sekunder dan digunakan oleh tumbuhan sebagai alat pertahanan dari serangan organisme pengganggu,” kata Saad di Taman Buah Mekarsari, Minggu (24/3/2019).
Beberapa tumbuhan yang dapat dikembangkan sebagai pestisida nabati antara lain tuban, akasia, bawang putih, bawang merah, lada sirsak, serai dan mengkudu.
“Mungkin di luar sudah banyak yang membuat sendiri. Kalau di Taman Buah Mekarsari kita masih meneliti dan mencari komposisi yang paling aktif untuk mengatasi sesuai jenis penyakit atau hama yang menyerang tanaman,” ucap Saad.
Contohnya, pohon akasia yang digunakan untuk membantu menanggulangi hama kumbang. Pohon akasia ditanam di sekitar pohon kelapa, untuk membuat kumbang cenderung lebih mau hinggap di pohon akasia dibandingkan pohon kelapa.
“Atau contoh lainnya, seperti destilasi asap pembakaran sekam yang sedang kita coba keefektifannya dalam menanggulangi penyakit pada tanaman jeruk pamelo,” urai Saad.
Penggunaan pestisida nabati menurut Saad, memiliki banyak keuntungan jangka panjang bagi lingkungan dan operatornya.