Normalisasi Dampak Longsor, BPBD Trenggalek Kerahkan Alat Berat
TRENGGALEK – Satu unit alat berat dikerahkan untuk menormalisasi jalur alternatif antarkabupaten di kawasan Selingkar Wilis, Desa Dompyong, Trenggalek, Minggu (3/3/2019).
Jalan tersebut, terkena longsor. Aksi gotong-royong dilakukan sejak Minggu pagi hingga siang, akhirnya berhasil memulihkan akses alternatif yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Tulungagung dan Ponorogo tersebut. Namun, potensi longsor susulan diperkirakan masih bisa terjadi, mengingat penanganan pascabencana oleh BPBD bekerja sama dengan lintas-OPD dan lintas instansi masih bersifat sementara.
“Iya, tapi akses jalan sekarang sudah bisa dilalui kendaraan roda empat. Termasuk bus DAMRI jurusan Tulungagung-Trenggalek-Ponorogo, yang sebelumnya sempat terjebak kemacetan (akibat longsor) hingga beberapa jam,” kata Camat Bendungan, Nur Kholiq, Minggu (3/3/2019).
Tidak ada korban jiwa dalam serangkaian peristiwa longsor yang terjadi secara sporadis di wilayah Trenggalek pada Sabtu (2/3/2019) sore. Namun, dampak guguran tebing di jalur utama Kecamatan Bendungan, membuat akses jalan arteri di Selingkar Wilis terputus total.
Kendaraan, terutama roda empat atau lebih, tidak bisa lewat. Sehingga harus dilakukan normalisasi pada Minggu siang. “Saat ini sudah bersih dan bisa dilalui kendaraan roda empat seperti bus DAMRI yang biasa lewat. Namun bagi masyarakat agar selalu berhati-hati karena kondisi masih licin,” tambahnya.
Sebelum alat berat datang, tim gabungan BPBD-TNI-Polri bersama masyarakat, membersihkan material longsor dengan peralatan seadanya, untuk membuka akses jalan. Proses pembersihan material longsor tahap pertama difokuskan pada titik terparah yang berada di dekat sekolah. Material tanah yang ambrol dari tebing setinggi 15 meter dikeruk, dan disingkirkan dari badan jalan. Selain di lokasi tersebut, juga ada beberapa lokasi longsor lain, yang rata-rata berada di jalur antarkabupaten tersebut.