Partai Berkarya Bertekad Wujudkan Tambak Lorok Kampung Ramah Lingkungan
Editor: Koko Triarko
Pengelola Saung Berkarya, Sri Wahyuni, menambahkan, kondisi rumah warga di Tambak Lorok sangat berdempetan. Terlihat sampah juga berserakan.
Ke depan, Siti Annisa Tri Hapsari, Caleg DPR RI Dapil I Jateng, kata Sri, bisa menjadikan daerah ini sebagai Kampung Ramah Lingkungan.
“Jadi, kampung ramah lingkungan itu semua hasil dari lingkungan itu dimanfaatkan, terutama lahan pekarangan rumah,” ujarnya.
Contohnya, tambah dia, dari RW menanam satu jenis sayuran, yaitu cabai. Satu keluarga menanam 20 pohon cabai di pot. Kalau dalam satu RW, ada 200 rumah dikalikan 20 pohon cabai yang ditanam, maka akan didapatkan 4.000 pohon cabai.
“Kalau dari 20 pohon cabai itu, boleh dikonsumsi 5 pohon cabai. Lalu yang 15 pohon, cabainya itu dijual sebagai usaha bersama satu RW. Usaha bersama ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujarnya.
Kemudian satu RW lagi, sambungnya, warganya menanam seledri. Setiap keluarga menanam 2O pohon seledri di pot di pekarangan rumahnya. Begitu pula dengan RW lainnya, menanam tomat.
“Sehingga di sini jangan makan ikan saja, bisa makan sayuran, dan cabai, nggak usah beli. Pun mau beli tomat bisa ke RW yang warganya tanam tomat. Jadi, namanya dibentuk Kampung Ramah Lingkungan,” jelasnya.
Caleg DPR RI Dapil I Jawa Tengah, Siti Annisa Tri Hapsari, mengaku mendapatkan tantangan dari Tutut Soeharto. Yakni membuat berbagai karya ibu-ibu nelayan, agar kehidupannya sejahtera.
“Alhamdulillah, Ibu Tutut banyak berikan masukan. Salah satunya adalah mewujudkan kampung nelayan menjadi kampung ramah lingkungan. Kampung UMKM dan kampung yang menghasilkan karya-karya untuk kesejahteraan warga. Insyaallah saya akan berjuang warga Tambak Lorok,” tegas Annisa.