Pembangunan Jaringan Gas untuk Rumah Tangga Jamin Pangsa Pasar

JAKARTA — Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan bahwa pembangunan dan pengembangan jaringan distribusi gas bumi (jargas) melalui pipa untuk rumah tangga akan menjamin pangsa pasar Pertamina.

Menurut Nicke, pembangunan jargas selain menjadi bagian dari penugasan PT Pertamina melalui subholding PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Pertagas, juga menjamin pasar Pertamina dan mengurangi ketergantungan impor elpiji.

“Elpiji hari ini punya pesaing baru karena semua orang bisa impor elpiji dan didistribusikan dalam bentuk tabung, tetapi kalau punya infrastruktur jaringan gas, akan susah pesaing masuk. Kita bisa menjamin market share,” kata Nicke pada Pembukaan Annual Pertamina Quality Awards di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Senin (18/3/2019).

Saat ini pembangunan jaringan gas (jargas) oleh Pemerintah melalui pendanaan APBN hanya mampu menjangkau rata-rata 80.000 sambungan rumah (SR) per tahun.

Hingga akhir 2018, pembangunan jargas baru mencapai 325.773 sambungan rumah tangga (SR) yang tersebar di 45 wilayah kabupaten/kota. Sementara itu, Pemerintah sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan jargas bisa terpasang hingga 4,7 SR pada 2025.

Demi mengejar target tersebut, Pemerintah berharap adanya partisipasi dari BUMN maupun swasta untuk membangun jargas secara masif di luar pendanaan APBN.

Pemerintah pun telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 6/2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas bumi melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil untuk membantu badan usaha membangun jargas.

Perpres ini membuka peluang untuk badan usaha melakukan kerja sama dan mempermudah pembiayaan, salah satunya dengan melakukan Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

Lihat juga...