Pemprov Kaltim Targetkan Peningkatan Jumlah Akseptor KB

Editor: Mahadeva

BALIKPAPAN – Jumlah akseptor Keluarga Berencana (KB) di Kalimantan Timur diharapkan meningkat. Pemprov Kalimantan Timur meminta BKKBN untuk meningkatkan kinerjanya dalam pengembangan program KB dan kependudukan.

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, mengharapkan, ada peningkatan pelayanan khususnya masyarakat pedalaman, perbatasan, daerah terpencil serta kawasan terluar. “Kami mendukung kegiatan dan program BKKBN. Terutama upaya pengendalian penduduk dan meningkatkan jumlah akseptor di seluruh wilayah. Pelayanan kepada masyarakat harus masuk hingga pedalaman, perbatasan dan daerah terpencil terluar,” ungkapnya, Jumat (29/3/2019).

Menurut Isran, program kependudukan dan KB tidak semata-mata masalah pengaturan anak dan kelahiran. BKKBN sangat berperan dalam membentuk keluarga kecil yang memiliki ketahanan keluarga dan berkualitas. Sinergitas antara pemerintah daerah dengan BKKBN, diharapkan terus terjalin dan terbangun dengan baik.

Sementara itu, di sepanjang 2018, angka prevalensi pemakaian kontrasepsi atau peserta KB aktif Kota Balikpapan mencapai 68,37 persen. Pencapaian tersebut melebihi target yang hanya sebesar 66,50 persen.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, alat kontrasepsi yang paling diminati adalah suntik yang mencapai 29.599 akseptor. “Kemudian KB pil sebanyak 17.087 peserta, dan IUD sebanyak 11,233 peserta,” terang Kepala DP3AKB, Sri Wahyuningsih, Jumat (4/1/2019).

Jumlah pasangan usia subur di Balikpapan, saat ini mencapai 102.129 orang, dengan peserta KB aktif sebanyak 69.829 orang. Prevalensi Rate sampai November 2018 mencapai 68,37 persen. “PUS bukan peserta KB, hingga November 2018, hamil sebesar 11 persen, Ingin Anak Segera (IAS) sebanyak 39 persen, Ingin Anak Ditunda (IAT) sebesar 21 persen dan Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL) sebesar 29 persen,” sebut Sri Wahyuningsih.

Lihat juga...