Pengembangan Pariwisata Mandeh Diharapkan Menunjang Pertumbuhan Wisatawan

Editor: Satmoko Budi Santoso

Secara otomatis lahan seluas itu juga merupakan milik daerah, dan Pemda telah berkoordinasi dengan unsur-unsur yang ada di nagari.

“Sedangkan sisanya seluas 200 hektare milik masyarakat yang proses pembebasan lahannya sudah dalam tahap penghitungan oleh tim Appraisal dengan anggaran yang sudah disediakan sebesar Rp 15 miliar,” jelasnya.

Menurutnya, terkait keseriusan investor itu, dijelaskannya, sudah disampaikan kepada menteri pariwisata. Pihak kementerian pun berjanji akan mempersiapkan masterplan. Sementara terkait dengan izin lingkungan dan Amdal, akan difasilitasi pula oleh Kementerian Kemaritiman.

“Berdasarkan komitmen dari berbagai pihak itu, baik dari investor maupun dari dua kementrian tersebut, maka saya optimis, KEK Bukit Ameh KWBT Mandeh akan segera terwujud,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Hadi Susilo, juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, progres persiapan pengembangan KEK Bukit Ameh terus dilakukan oleh daerah.

Bahkan pemerintah daerah dan juga dari Kementerian terkait sudah mempersiapkan semua persyaratan administrasi yang dibutuhkan.

“Kita juga telah diberi jalan untuk melakukan kepengurusan berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut,” tegasnya.

Ditambahkan lagi, bahwa untuk pengembangan KEK Bukit Ameh tersebut, Pemda Pessel bersama DPRD setempat juga telah menyepakati untuk merevisi peraturan daerah (Perda) tentang RT/RW. Berdasarkan hal itu, dia optimis pembangunan pengembangan KEK Bukit Ameh KWBT Mandeh akan segera terwujud.

Ia berharap, dengan adanya pengembangan KEK, dapat memberikan kunjungan wisatawan ke Pesisir Selatan. Karena melihat 3 tahun terakhir, memang berkembang pesat. Hal itu telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, sekaligus memberikan pemasukan bagi daerah.

Lihat juga...