Sanggar Cempedak, Teman Minum Kopi di Sore Hari
Editor: Mahadeva
BALIKPAPAN – Cempedak, salah satu buah yang tumbuh subur di Pulau Kalimantan. Sebagian orang akan asing mendengar nama buah tersebut.

Saat sedang musim, buah tersebut aromanya dapat tercium dari kejauhan. Aromanya yang khas sangat tajam. Dan saat ini, di Balikapapan buah cempedak sedang musim panen. Di pasar-pasar tradisional, akan dapat ditemui pedagang yang menjual buah cempedak. Buah cempedak sangat nikmat, sama seperti buah nangka. Buah cempedak tidak hanya bisa dimakan pada saat dibuka atau dibelah, tapi bisa juga dibuat kudapan lain.
Salah satu yang biasa dibuat oleh warga Balikpapan adalah, sanggar cempedak. Yaitu kudapan yang biasanya berbahan dasar pisang, namun buah pisangnya diganti dengan buah cempedak. Sanggar sebutan bagi masyarakat di Kalimantan untuk pisang goreng. Kali ini bukan pisang tapi isinya diganti dengan cempedak sehingga disebut Sanggar Cempedak. Sanggar cempedak adalah buah cempedak yang digoreng menggunakan tepung terigu dan dihidangkan dalam kondisi hangat.
Yang menarik, sanggar cempedak digoreng bersama biji cempedak. Sehingga saat menggoreng, api harus kecil agar biji cempedak bisa masak sehingga bisa dimakan. Di Balikpapan, untuk satu sanggar cempedak dijual Rp1.000.
Sementara satu buah cempedak, apabila musim panen dijual dengan harga Rp5.000. “Kami jual delapan biji seharga Rp10.000, dan buka warung sanggar cempedak pada sore hari. Memang dari kejauhannya sudah tercium aromanya karena cempedak ini aromanya sangat tajam,” kata Rani, Pedagang Sanggar Cempedak, Sabtu (9/3/2019).