Serangan Udara Amerika Serikat di Afghanistan, 10 Anak Terbunuh

Sejumlah polisi membawa seorang korban penyerangan mortar ke rumah sakit di Kabul, Afghanistan, Kamis (7/3/2019). Laporan sementara dari otoritas keamanan setempat, kejadian tersebut telah menyebabkan tiga orang tewas dan 22 orang lainnya luka-luka. (Foto Ant)

KABUL – Sepuluh orang anak dilaporkan terbunuh dalam serangan udara oleh Amerika Serikat di Afghanistan.

Persatuan Bangsa-Bangsa, Senin (25/3/2019) melaporkan, anak-anak tersebut, sebagian berasal dari keluarga besar. Mereka tewas bersama tiga orang dewasa warga sipil. Serangan udara yang berlangsung pada Sabtu (23/3/2019) dini hari, merupakan bagian dari pertempuran antara Taliban dan pasukan Amerika Serikat dan Afghanistan. Pertempuran berlangsung sekira 30 jam di Kunduz, suatu provinsi di Afghanitan Utara, tempat Taliban diketahui memiliki kekuatan.

Anak-anak terpisah dari keluarga mereka, akibat pertikaian yang terjadi dimana-mana di negeri tersebut. Misi Bantuan di Afghanistan (UNAMA) mengatakan, telah terverifikasi 13 warga sipil yang menjadi korban di sekitar waktu kejadian serangan udara tersebut. Tiga warga sipil lagi menderita luka. Peristiwa tersebut terjadi di Telawka, yang berada di dekat kota Kunduz. Sersan Debra Richardson, perempuan juru bicara untuk Misi Dukungan Tegas di Afghanistan dipimpin NATO membenarkan, bahwa pasukan AS melancarkan serangan udara.

Hanya saja Dia mengatakan, bahwa misi tersebut belum mengonfirmasi bahwa serangan itu menyebabkan jatuh korban warga sipil. Tujuan misi tersebut adakah mencegah jatuhnya korban sipil. Sedangkan Taliban dengan sengaja bersembunyi di antara warga sipil. Jumlah warga sipil Afghanistan yang terbunuh pada tahun lalu dalam serangan udara maupun bom bunuh diri telah meningkat, PBB mengatakan dalam laporan bulan Februari, korban anak-anak akibat serangan udara telah meningkat setiap tahun sejak 2014.

Pertempuran meningkat selama perundingan ulang antara AS dan utusan Taliban, untuk tujuan mengakhiri perang Afghanistan yang telah berlangsung selama 17 tahun. (Ant)

Lihat juga...