Sikka Lima Besar Wilayah Rawan Narkoba di NTT
Editor: Koko Triarko
“Kasusnya seperti gunung es yang mencuat ke permukaan laut, sedangkan bagian terbesar di bawahnya tidak tampak. Untuk itu, diadakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN), dan Prekursor Narkotika bagi pegiat antinarkoba di lingkungan instansi pemerintah kabupaten Sikka,” terangnya.
Teguh juga mengajak semua elemen untuk peduli terhadap keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Hal ini penting, mengingat ancaman bahaya narkoba dan sidikasinya terus mengincar prestasi kerja setiap orang, setiap saat.
“Kewaspadaan akan bahaya narkoba harus terus digemakan melalui slogan stop narkoba, kembangkan pola hidup sehat dan ciptakan lingkungan yang bersih dari penyalahgunaan narkoba,” imbaunya.
Bahaya narkoba di NTT, sambung Teguh, sudah menjadi sasaran dikarenakan banyaknya pulau-pulau di NTT. Ini menjadi pintu masuk transaksi narkoba, karena itu harus menjadi perhatian, membangun kerja sama dan sinergitas untuk memberantas barang haram ini.
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, menekankan pihaknya serius memberantas peredaran dan penggunaan narkoba di wilayahnya. Pemda Sikka juga akan melakukan tes urine kepada segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di lingkup Pemda Sikka.
“Ke depan, di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) perlu dilakukan tes urine, sehingga dipastikan para ASN di Sikka seratus persen bebas narkoba. Perlu adanya pemahaman bersama untuk pemberantasan narkoba di Nian Tana Sikka,” tegasnya.
Romanus prihatin, karena Maumere dan kabupaten Sikka ternyata masuk dalam lima besar wilayah rawan narkoba. Karena itu, Pemda Sikka akan mendukung dengan segala daya dan upaya, agar mampu memberantas narkoba.