SO 1 Maret Didukung Sebagai Hari Besar Nasional
Editor: Mahadeva
YOGYAKARTA – Penetapan peringatan Serangan Umum 1 Maret (SO 1 Maret) sebagai Hari Besar Nasional Penegakan Kedaulatan Negara mendapatkan dukungan banyak pihak. Dukungan tersebut disampaikan unsur TNI, akademisi, korps veteran atau mantan pejuang, hingga organisasi kemasyarakat.
Dukungan disampaikan dalam seminar Nasional bertema “Penegakan Kedaulatan NKRI” yang digelar Yayasan Kajian Citra Bangsa (YKCB) dan tujuh Yayasan Pak Harto lainnya, di ruang seminar Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta Sabtu (2/3/2019).
Pakar sejarah UGM, Sri Margana, menilai, SO 1 Maret merupakan peristiwa besar nasional. Peristiwa yang menentukan nasib dan masa depan bangsa Indonesia. Namun sayangnya, sampai saat ini peristiwa tersebut belum mendapatkan tempat selayaknya.
“Padahal peringatan Serangan Umum 1 Maret dapat menjadi momentum untuk memperkuat rasa nasionalisme, patriotisme, persatuan dan kesatuan serta rasa kesetiakawanan nasional, yang selalu mengalami pasang surut, bahkan semakin hari semakin hampir hilang,” tandasnya.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Museum TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, Kolonel Sus Dede Nasrudin. Dia mengaku sangat setuju, jika SO 1 Maret ditetapkan sebagai hari besar nasional. Hal itu mengingat begitu pentingnya posisi SO 1 Maret. “Bagaimana nasib kedaulatan bangsa ini tanpa adanya Serangan Umum 1 Maret. Karena itu saya sangat setuju. Ini merupakan peristiwa besar bagi perjuangan bangsa Indonesia. Mudah-mudahan ini menjadi titik tolak kita, untuk menjadikan peristiwa SO 1 Maret sebagai hari besar nasional,” katanya.