Studi Banding, Kemendes Berangkatkan Kades ke Cina dan Korea
JAKARTA — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo memberangkatkan sejumlah kepala desa, penggiat desa, dan pendamping desa yang akan mengikuti studi banding ke negara Korea dan Cina.
Kemendes PDTT menyebutkan salah satu tujuan pengiriman itu agar desa-desa lebih inovatif dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Hal tersebut sejalan dengan salah satu program yang diusung Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, yakni Program Inovasi Desa.
Dengan studi banding ke luar negeri, Menteri Eko berharap dapat meningkatkan kompetensi dan memunculkan inovasi dalam pengelolaan dan pembangunan desa serta para peserta dapat membangun jaringan, menambah pengetahuan, dan membuka pasar antarkepala desa dengan mitra luar negeri.
“Kami memerlukan kepala desa, pegiat desa, dan pendamping desa untuk lebih punya wawasan lagi. Diharapkan setelah kunjungan itu, para peserta bisa menerapkan di desanya masing-masing apa yang apa yang mereka liat di luar negeri,” katanya dalam siaran pers yang diterima Selasa malam (26/3/2019).
Pada tahun ini, kata Eko, Kemendes PDTT telah merencanakan mengirim 1.000 peserta terdiri atas kepala desa, penggiat desa, dan pendamping desa ke sejumlah negara lainnya untuk studi banding seperti ke negara Jepang, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
“Salah satu cara yang paling cepat kita belajar adalah kita melihat negara lain yang relatif sudah maju. Kami harapkan kepala desa dan penggiat desa ini punya wawasan yang lebih lagi. Kegiatan ini juga penting untuk pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Jadi, tidak hanya infrastruktur yang dibangun, tetapi juga manusianya,” katanya.