Tiga Wilayah di Tulungagung Rawan Narkoba
TULUNGAGUNG – Tiga wilayah di Tulungagung rawan peredaran gelap narkotika. Hal itu hasil analisa Badan Nasional Narkotika (BNN), mengacu banyaknya ungkapan kasus narkoba selama beberapa tahun terakhir.
“Berdasar pemetaan, daerah yang paling rawan di Tulungagung ada di bagian timur, selatan dan tengah,” kata Kepala BNN Tulungagung, AKBP Joko Purnomo, usai menggelar Rakor penetapan daerah rawan narkoba di Tulungagung, Rabu (13/3/2019).
Daerah timur (Tulungagung) yang dimaksud konsentrasinya di Kecamatan Ngunut. BNN harus memberlakukan pengawasan ekstra ketat di wilayah tersebut, mengingat tingginya potensi transaksi narkoba di daerah ini, baik dalam bentuk minuman keras, pil koplo atau dobel L, hingga sabu-sabu dan ganja.
Penentuan daerah rawan narkoba itu berdasarkan jumlah kasus penyalahgunaan narkoba, baik yang ditangkap oleh BNN maupun oleh jajaran Polres Tulungagung. Selain itu, juga berdasarkan banyaknya pengguna narkoba yang direhabilitasi. Termasuk hasil pemetaan dari Unit Binmas setiap polsek di Tulungagung, terkait situasi penyalahgunaan narkoba di wilayahnya.
Untuk wilayah tengah atau kota, Kelurahan Kuthoanyar, menjadi wilayah yang rawan. Sedang wilayah selatan, daerah rawan penyalahgunaan narkoba ada di pegunungan. “Rawannya di wilayah itu, banyak bandarnya atau penggunanya yang ditangkap,” tandas Djoko.
Djoko menyebut, adanya fenomena lama yang kembali terulang. Beberapa babinkamtibmas mengamankan sejumlah pelajar SMP, yang kedapatan pesta Ngelem (menghirup lem). “Mereka (pelajar SMP) pesta ngelem, dan mereka ditangkap oleh Babinkamtibmas dan perangkat desa,” pungkasnya. (Ant)