Tutut Soeharto Ajak Nelayan Tingkatkan Nilai Jual Kulit Ikan
Editor: Koko Triarko
Menurut Tutut Soeharto, asisten Ibu Sri akan melatih para nelayan, untuk membuat kerajinan dari kulit ikan. Nanti hasil kerajinan tersebut dikumpulkan dari nelayan oleh Ibu Sri.
“Jadi, jangan takut pemasarannya ke mana. Nanti dikasih pengetahuan dan pelatihan warga di sini, agar semua bisa. Kulit ikan dibikin terasi, memang enak. Tapi harganya, murah. Kulit ikan bisa diproses untuk membuat sepatu dan tas. Jadi, nanti mahal harganya,” kata Tutut Soeharto sambil memegang contoh kulit ikan yang bisa dibuat kerajinan tangan.
Sri Wahyuni mengatakan, dirinya bersama Caleg Jawa Tengah Partai Berkarya, Anissa Tri Hapsari dan lainnya, akan memberikan pelatihan keterampilan penyamakan ikan bernilai tinggi.
“Kulit ikan kan kalau dibuat terasi atau kerupuk, harganya murah. Jadi, kalau dagingnya dibuat bakso ikan, kulit ikannya nanti disamakan atau penyamakan kulit ikan, seperti kulit sapi dan kulit domba,” jelasnya.
Ke depan, tambah dia, di Tambak Lorok akan ada pemprosesan pengolahan ikan dan industri pengolahan ikan. Sehingga semuanya sudah dipilah-pilah, ikan yang bagus bisa diekspor. Ikan yang kurang bagus bisa dijadikan pengolahan sendiri. Dan, nantinya kulit ikan ini dijadikan industri rumah tangga.
“Dari kerang sudah ada perajin. Di Tambak Lorok, nanti ada perajin kulit ikan yang bisa dijadikan, tas, sabuk, sepatu dan lainnya. Produknya bisa diekspor,” ujar Sri.