Warga Pesisir Selatan Masih Berperilaku BABS

Editor: Mahadeva

Ketua TP PKK Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni pada kegiatan Deklarasi Stop Perilaku Buang Air Besar Sembarangan di Kecamatan Air Pura, Pesisir Selatan/Foto: M. Noli Hendra

PESISIR SELATAN – Warga di sejumlah daerah di Pesisir Selatan masih sering melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Dengan kondisi tersebut, membuat TP PKK setempat turut menyerukan kepada masyarakat untuk tidak melakukan BABS. Hal itu dapat mengganggu kesehatan, tapi juga dapat mengganggu lingkungan. Ketua TP PKK Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni, mengatakan, sudah seharusnya masyarakat menghilangkan kebiasaaan BABS. Hal itu bisa merusak lingkungan daerah aliran sungai.

“Perilaku buang air besar sembarangan tidak hanya merugikan yang bersangkutan, namun juga lingkungannya, serta memicu timbulnya penyakit diare, kolera serta menjadikan lingkungan tidak bersih dan sehat,” kata Ketua TP PKK Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni, pada kesempatan Deklarasi Stop Perilaku Buang Air Besar Sembarangan, di Kecamatan Air Pura, Pesisir Selatan, Rabu (27/3/2019).

Saat ini, khusus di Air Pura, dari 10 nagari, tercatat tiga diantaranya telah dinyatakan bebas dari perilaku BABS. Yaitu Nagari Tluk Kualo, Lalang Panjang dan Inderapura Timur. “Di tiga nagari itu menetap lebih kurang tujuh ribuan warga, semoga dalam tahun depan nagari lainnya mengikuti,” sebutnya.

Perilaku BABS terjadi karena ketidaktahuan dampak buruk dai perilaku tersebut. Kemudian adanya keterbatasan biaya untuk membuat jamban sehat. “Kami terus mengupayakan, agar sosialisasi terus ditingkatkan, baik melalui kegiatan PKK, kegiatan di Dinas Kesehatan hingga di tingkat nagari,” sebutnya lagi.

Lisda mendorong agar ada penggunaan dana desa untuk membuat jamban sehat bagi keluarga kurang mampu.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Achmad Mardanus, mengungkapkan, persoalan BABS cukup mengkhawatirkan. Tidak hanya di daerah pedesaan, perilaku tersebut juga ada di masyarakat perkotaan. Contohnya, di Kota Padang masih ada masyarakat yang buang air besar di sungai ataupun melempar kotorannya dengan menggunakan plastik disembarang tempat.

Lihat juga...