Warga Terdampak Banjir di Mamuju Bertahan di Tenda Darurat

Ilustrasi -Dok: CDN

MAMUJU – Ratusan pengungsi korban banjir Lingkungan Sama, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, terpaksa mendirikan tenda darurat secara swadaya, setelah pemerintah setempat menghentikan masa tanggap darurat, pada Minggu (10/3).

Dari pantauan di lokasi pembangunan tenda darurat di Dusun Gentungan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Senin (11/3) sore, ratusan warga yang didominasi anak-anak dan perempuan terlihat memenuhi tenda darurat yang berjarak sekitar satu kilometer dari permukiman mereka di Lingkungan Sama.

Di kawasan yang terletak sekitar empat kilometer dari jalan poros antarprovinsi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Barat dengan Sulawesi Tengah itu, warga mendirikan tenda panjang kemudian menyekat menggunakan batang-batang kayu sebagai pembatas masing-masing Kepala Keluarga (KK).

Tenda yang sebagian besar bocor dan tidak memiliki dinding itu didirikan di atas lahan milik warga setempat dengan menggunakan alas seadanya.

“Warga mendirikan tenda di sini karena tidak mau kembali ke rumah masing-masing setelah masa tanggap darurat berakhir sejak kemarin (Minggu),” kata Kepala Lingkungan Sama Basir, ditemui di posko darurat yang dibangun warga, Senin (11/3/2019) sore.

Ia mengatakan, ada 59 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 273 jiwa yang didominasi anak-anak dan perempuan, mengungsi dari rumah-rumah mereka di Lingkungan Sama, karena khawatir akan terjadi longsor, pascabanjir bandang menerjang kawasan itu, pada Kamis (28/2).

Pada saat banjir bandang tersebut, tambahnya, sebanyak lima rumah warga Kampung Sama hilang terseret air.

Kemudian, pascabanjir bandang tersebut, warga kembali panik setelah adanya retakan di kawasan perbukitan yang mengelilingi Lingkungan Sama.

Lihat juga...