2019, Pemprov NTB Fokus Tangani Stunting
Editor: Satmoko Budi Santoso
MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan angka stunting pada tahun 2019 bisa mengalami penurunan lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
“Untuk kesehatan, penanganan stunting menjadi salah satu program prioritas di tahun anggaran 2019,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi, Jumat (12/4/2019).
Ia mengatakan, dari seluruh kabupaten/kota, 60 desa di antaranya menjadi prioritas penanganan, karena termasuk paling banyak terdapat kasus stunting.
60 desa stunting yang fokus ditangani tersebar antara lain untuk Lombok Barat seperti Desa Mesanggok, Gili Gede Indah, Mambalan, Penimbung, Langko, Batu Mekar, Lembar, Kuripan, Jagaraga.
Sedangkan Lombok Tengah, seperti Desa Mantang, Sukadana, Mertak, Banyu Urip, Selong Belanak, Mekar Sari, Sukaraja, Marong, Dakung, Teratak.
Selanjutnya Lombok Timur, seperti Desa Kembang Kerang Daya, Lenek Kali Bambang, Lenek Duren, Belanting, Dadap, Bagik Payung Timur, Bintang Rinjani, Batunampar, Batunampar Selatan, Pandanwangi.
Untuk Sumbawa, seperti Desa Stowe Bra, Bao Desa, Kelungkung, Sempe, Maman, Berang Rea, Ongko, Luk, Berora dan Mungkin.
“Untuk Kabupaten Dompu, seperti Desa Oo, Katua, Dorebara, Cempi Jaya, Persiapan Jala, Mumbu, Bakajaya, Sorinomo, UPT Nangakara dan Ranggo. Sedangkan di Lombok Utara seperti Desa Jenggala, Sigar Penjalin, Rempek, Kayangan, Sesait, Dangiang, Sukadana, Mumbul Sari, Karang Bajo dan Pemenang Timur,” katanya.
Dengan demikian, diharapkan angka stunting akan terus bisa menurun dari tahun ke tahun. Dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB 2018-2023, Pemprov menargetkan penurunan angka stunting turun satu persen tiap tahun.