7 ‘PR’ di Sektor Penerbangan Untuk Presiden Terpilih
JAKARTA – President Director Aviatory Indonesia, Ziva Narendra Arifin, memaparkan tujuh poin pekerjaan rumah di sektor penerbangan nasional untuk presiden terpilih.
“Sebetulnya, PR utama terkait dunia penerbangan, yang pertama adalah memulihkan kembali minat masyarakat terhadap moda transportasi udara, khususnya untuk penerbangan domestik,” kata Ziva Narendra Arifin, di Jakarta, Rabu (17/4/2019).
Kedua, lanjut dia, mengoptimalisasi fungsi fasilitas publik transportasi, khususnya bandara. “Kemudian melakukan studi lebih mendalam, sehingga pembangunan bandara-bandara baru turut diimbangi dengan volume pengguna yang sesuai,” katanya.
Ketiga, mendorong industri maskapai nasional, baik swasta maupun BUMN, agar lebih berinovasi dalam strategi pemasaran, serta menargetkan keberlanjutan atau investasi bisnis yang berkesinambungan.
Keempat, mengoptimalkan regenerasi sumberdaya manusia penerbangan dengan memperkuat studi vokasi, serta diploma sampai dengan magister penerbangan, baik yang ditawarkan oleh institusi pemerintah maupun swasta
“Kelima, mendukung pertumbuhan aktivitas General Aviation (Penerbangan Umum) yang dapat memperluas daya jangkau kedirgantaraan nasional, serta membuka lapangan pekerjaan lintas sektor,” katanya.
Keenam, penekanan konsistensi terhadap regulasi penerbangan, khususnya regulasi internasional atau peraturan keselamatan penerbangan sipil (CASR).
“Dan, mengurangi munculnya peraturan-peraturan yang sifatnya impulsif atau jangka pendek,” katanya.
Ketujuh, dibentuknya Mahkamah Penerbangan sebagai pemenuhan tanggung jawab terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan