Ajak Petani, BI Ingin Gula Semut Dikembangkan di Bali
Editor: Satmoko Budi Santoso
KULON PROGO – Sejumlah petani di Bali berkesempatan belajar dalam pengembangan usaha gula semut di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Kunjungan bersama Bank Indonesia (BI) kali ini, para petani mendatangi Kelompok Superma Suropati di Suropati, Kokap, Kulon Progo, Sabtu (27/4/2019).
Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bali, Leo Edi Wijaya, mengatakan, para petani binaan BI Bali ini juga mendatangi Koperasi Serba Usaha (KSU) Jatirogo yang melakukan packaging gula semut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
Leo menjelaskan, kedatangan mereka untuk belajar gula semut yang memiliki potensi menjanjikan.

“Kami belajar sharing tentang gula semut di Kulon Progo yang sudah cukup dikenal, sehingga ada bayangan tentang pengembangan gula semut di Bali nantinya,” ujar Leo, saat ditemui di sela-sela kunjungan.
Kata Leo, meski gula semut sudah cukup dikenal, hanya saja di Bali belum banyak petani yang serius mengembangkan dalam skala besar atau ekspor. Hal tersebut karena beberapa faktor, salah satunya adalah kendala yang dihadapi yaitu dalam hal produksi.
Petani di Bali memiliki kesibukan lain seperti kegiatan adat atau keagamaan. Akibatnya, mereka tidak bisa fokus karena terkendala produksi.
Selain itu, kendala lain umum menyangkut cuaca mempengaruhi tingkat produksi gula semut belum maksimal. Dengan melihat kondisi itulah, klaster-klaster Bank Indonesia lebih fokus untuk mendampingi usaha-usaha gula semut terutama dalam proses pembuatan atau produksi.